Friday, July 25, 2014

Part 2

Kali ini akan aku ceritakan(lagi) tentang hari-hari yang aku lalui dengan orang-orang yang aku cintai. Orang yang akan aku ceritakan saat ini pernah aku bahas di tulisanku sebelumnya. Dia yang ada di masalalu terindahku, dia yang selalu menjadi ingatanku.
Hari ini seperti biasanya setelah bangun di pagi hari, aku mulai membuka laptopku untuk ber online ria. Tiba-tiba dikagetkan dengan sebuah komentar di salah statu status yang berisi tulisan di blog tentang kamu.Kemudiantak lama kami pun mulai saling terbuka dan mengungkapkan tentang segala sesuatu yang hampir 2th ini kami pendam, dan kami coba lupakan, tapi ternyata hal itu hanya membuat ku dan kamu menjadi canggung untuk berbagai hal.Sampai saat ini, ada sebuah kelegaan akhirnya karena kejujuran dan keikhlasan dari kamu untuk menerima saran dan ganjalan hati ku.
Terimakasih..kamu adalah seseorang ter aneh buat hidupku, tapi namamu masih ada dalam doa dan hatiku.

Tidak ada manusia yang sempurna
Seperti kamu yang selalu ingin terlihat sempurna dan terlihat kuat diantara temanmu yang lain
Tapi jauh dari itu semua
Hatimu pun rapuh saat air mataku menetes, dan mengalir deras karena begitu sakitnya oleh sikapmu
Selama ini aku selalu percaya, hatimu itu lembut, hatimu itu baik dan tidak ada maksud jahat
Sekalipun banyak orang yang berkata bahwa kamu tidak akan pernah lagi peduli denganku
Tapi aku selalu yakin kalau kamu akan selalu peduli, akan selalu melihatku dengan caramu yang tidak aku tau
Sekalipun hampir semua orang melihatku bodoh untuk terus berharap dan menyimpanmu dalam hati
Namun aku selalu percaya suatu saat hatimu akan terbuka dan akan menjadi lebih terarah
Setiap pagi, setiap malam, aku selalu berlutut dan menghadap kepada Yang Maha Kuasa
Hanya satu pintaku kala itu, supaya hatimu terbuka, dan menemukan sebuah kasih yang mula-mula
Sebuah harapan yang tulus dari hatiku
Tanpa aku berharap lebih kamu juga melakukan hal yang sama denganku, atau juga menyimpan namaku di hatimu
Berharap denganmu pasti ada, namun untuk saat ini aku hanya ingin melihatmu menjadi pria yang bertanggung jawab dengan hidupmu sendiri dan keluargamu
Bilakah nanti suatu saat kita bertemu lagi dan ternyata rasaku dan rasamu sama-sama masih ada dan kita ditakdirkan bersama lagi, aku bersyukur akan itu
Namun bilakah kita hanya diciptakan untuk menjadi sahabat dan saudara, aku lebih bersyukur lagi
Tangisku, tawaku, dan senyumku semoga tidak pernah kamu lupa
Aku disini masih ingin berjuang untuk keluargaku, cita-citaku
Kiranya kamupun begitu
Di usiamu yang sudah beranjak menjadi lelaki dewasa, aku harap pemikiran, tindakan dan tanggung jawabmu bisa sesuai
Biarkan ibumu tersenyum bangga melihatmu sukses
Ayahmu menepuk pundakmu dan berkata “aku bangga”
Adikmu pun tersenyum bangga sambil berkata “dia kakak ku yang hebat”
Keluarga besarmu memelukmu sambil berkata “kamu harapan kami”
Dan disini aku akan tersenyum dan berdoa lebih lagi supaya lewat kesuksesanmu banyak orang yang akan terbantu

Ini sejengkal nafasku untuk berdoa dan meyebut namamu dalam lipatan tangan
Pagi,sayu, 11:11 260714


No comments:

Post a Comment

Followers